MARKETING PLAN RAJAWALI HOME INDUSTRY
Untuk
Memenuhi Tugas KWU 3
Semester
3 Tahun Ajaran 2011/2012
Disusun
oleh kelompok 16 :
Marvin
Natariel 111110116
Grant
Miko Lukito 111110048
Henry
Kusuma Loekito 111110113
Ivan
111010036
Alvin
Purwanto 1111100011
Alvin
Raynaldi Santoso 1111100012
Ramon
Christopher 1111100082
Rudy
Jaya 1111100089
Rahardian
1111100081
UNIVERSITAS
MACHUNG
Oktober,
2012
EXECUTIVE
SUMMARY
Rajawali Home Industry merupakan sebuah home
industry di bidang makanan dengan menghasilkan cincau. Perusahaan ini telah
berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Perusahaan ini diawali dengan pertukaran
resep dan kemudian berkembang dan cukup terkenal di Kota Malang hingga
sekarang.
Pendistribusian yang dilakukan oleh Rajawali Home
Industry adalah dari produsen menuju retail seperti Hypermart, Giant, dan toko
– toko kecil lainnya setelah itu baru sampai ke konsumen. Harga yang diberikan
juga sesuai dengan harga pasar. Produk ini juga menjangkau semua kalangan
karena harganya yang relatif murah. Selain itu kemasan yang diberikan juga
sangat praktis dan efisien.
Dalam marketing plan ini, penulis juga memberikan
desain kemasan yang baru sehingga produk tersebut bisa lebih menarik konsumen
untuk membeli yang mana dapat meningkatkan penjualan dari Rajawali Home
Industry.
SITUATION
ANALYSIS
A. Relevant History of The Product / Brand
Pada jaman
dahulu di Indonesia masih kita kenal perdagangan dengan sistem barter yaitu
suatu perdagangan dimana kita bisa membeli barang yang kita inginkan dengan
menukarkan barang yang kita miliki. Perdagangan ini menjadi patokan bagi
masyarakat Indonesia yang hanya memiliki
modal sedikit agar bisa membuka suatu usaha baru yang dikenal masyarakat. Hal
inilah yang dijadikan praktek oleh Ibu Sien Ing dalam membangun usaha cincau
dan sayur asin. Pada awalnya , Ibu Sien Ing hanya bisa membuat sawi saja. Kemudian
Ibu Sien Ing tertarik dengan cincau yang pernah dikonsumsi oleh keluarganya
yang didapatkan dari salah seorang teman dari Ibu Sien Ing. Setelah itu beliau
mengajak temannya untuk menjalankan perdagangan secara barter, yaitu dengan
bertukar resep antara sayur asin dan cincau. Setelah beliau menguasai pembuatan
cincau, beliau memutuskan untuk membuka “ Home Industry Cincau dan Sayur Asin “ pada tahun 1955. Pada akhirnya beliau menamakan Cincau tersebut
dengan nama “ Cincau Rajawali “. Beliau memilih nama rajawali sebagai symbol
dari Home Industrynya karena tekstur cincau yang beliau buat lebih keras dan
kenyal daripada cincau yang lainnya. Oleh karena itu seekor Rajawali yang kuat
menjadi pilihan dari Ibu Sien Ing. Pada tahun 1990 berpindah tangan ke anak nya yang
ketiga yaitu Ibu Indrawati Tjipto yang akrab dipanggil dengan Ibu Lily.
B. Marketing Environment
Sebelum krisis moneter tahun 1998, penjualan dari Perusahaan Cincau
Rajawali masih dianggap stabil dan masih menguntungkan bagi Ibu Lily. Pada saat krisis moneter 1998 penjualan Cincau
Rajawali tetap stabil dan hasilnya lebih menguntungkan daripada sebelum krisis
moneter , hal ini dikarenakan sebelum krisis moneter Ibu Lily sudah memiliki persediaan yang banyak dengan
harga sebelum terjadi krisis moneter sehingga pada saat krisis moneter Ibu Lily menaikkan harga cincau sesuai dengan harga
pasaran saat itu. Tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena persediaan
yang dimliki Ibu Lily semakin lama semakin menipis. Setelah krisis Ibu
Lily mengalami penurunan keuntungan karena Ibu Lily harus membeli bahan baku dengan harga yang lebih
mahal.
Adapun
ancaman yang dihadapi oleh Ibu Lily adalah persediaan bahan baku cincau yang semakin menipis karena
perusahaan bahan baku lebih mengutamakan kegiatan ekspor. Kemudian bahan baku
yang kualitasnya kurang bagus mengakibatkan meningkatnya retur penjualan dari
cincau. Hal inilah yang menghambat perkembangan dari usaha Ibu Lily dan terkadang membuat usaha Lily mengalami pasang surut.
C.
Product Evaluation
Produk
Cincau Rajawali milik Ibu Lily memiliki Core Benefit, Basic Product dan Augmented Product. Sebagai
Core Benefit, Cincau Rajawali memiliki khasiat untuk menurunkan tekanan darah
tinggi selain itu dapat juga menjadi campuran penyegar minuman dan pengganti
agar-agar pada suatu produk makanan, dan juga dapat menghilangkan panas dalam.
Sebagai basic product, Cincau Rajawali
dipasarkan kepada konsumen menggunakan kemasan yang praktis dengan dikemas
dalam plastik berlogo Rajawali. Sebagai Augmented Product, Ibu Lily menyediakan jasa layanan antar pada
retailer-retailer yang memesan produk tersebut dalam jumlah besar. Cincau
Rajawali termasuk dalam convenience good karena cincau Rajawali termasuk dalam
produk yang mudah didapat dan harga yang terjangkau. Product Cincau Rajawali
tersedia di sebagian besar swalayan di kota Malang.
Cincau
Rajawali dalam pemasarannya didistribusikan dari produsen menuju retailer dan
selanjutnya akan disalurkan kepada konsumen. Dalam hal ini perusahaan Cincau
Rajawali termasuk dalam perusahaan home industry, maka tidak ada penjualan
saham seperti pada perusahaan-perusahaan besar lainnya.
Penyebaran produk tersebut dinilai cukup memadai
dikarenakan ibu Sien Ing telah dapat menyalurkan produknya hampir ke
seluruh swalayan dan toko-toko makanan
di kota Malang. Ibu Lily
menyediakan layanan antar kepada retailer-retailer yang ada, hal tersebut
dilakukan agar mempermudah dan mempercepat pendistribusian product cincau
Rajawali tersebut.
Pada
awalnya, Ibu Lily hanya memproduksi cincau jika mendapat pesanan
dari konsumen. Seiring berjalannya waktu, produk cincau yang dihasilkan oleh
Ibu Lily dianggap memiliki kualitas yang baik, sehingga
Ibu Lily memperbanyak produksinya dan memasarkan ke
retailer-retailer di kota Malang. Awalnya memasarkan pada toko-toko pinggiran
di kota Malang, dan selanjutnya mulai memasuki retailer-retailer besar seperti
swalayan/supermarket.
Dalam
memproduksi cincau hitam memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan. Kelebihan
dari Cincau Rajawali adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan selain itu enak untuk dikonsumsi. Kekurangan
yang dimiliki oleh cincau Rajawali adalah dalam memproduksi, cincau Rajawali
tidak menggunakan bahan pengawet seperti formalin, sehingga Ibu Lily tidak mendistribusikan productnya hingga keluar
kota Malang dikarenakan daya tahannya tidak lama.
D.
Consumer Evaluation
Target Pasar
Berdasarkan segmentasi yang Cincau
Rajawali pilih, maka Cincau Rajawali memutuskan untuk memilih konsumen yang berasal
dari semua kalangan sebagai target konsumen. Pemilihan target konsumen tersebut
dikarenakan harga Cincau Rajawali yang relatif murah. Cincau Rajawali
menargetkan kurang lebih 50% konsumen dari semua kalangan membeli produk Cincau
Rajawali sebagai pelengkap dalam minuman, mengingat Cincau Rajawali memiliki
tekstur yang kenyal sehingga bisa disukai oleh semua kalangan.
Analisis Perilaku Konsumen
Konsumen biasanya membeli pada saat acara tertentu di
mana membutuhkan cincau sebagai pelengkap minuman dalam acara tersebut. Selain
itu, dalam cuaca dan masalah kesehatan menjadi salah satu pertimbangan bagi
konsumen dalam mengkonsumsi cincau.
E.
Competitor
Analysis
Persaingan yang dialami Cincau Rajawali
adalah persaingan langsung dan persaingan yang tidak langsung. Persaingan
langsung ini Cincau Rajawali harus mampu bersaing dengan merk cincau yang lain.
Pada persaingan tidak langsung Cincau Rajawali harus mampu bersaing dengan
produk yang tidak sejenis tetapi memiliki fungsi yang sama, seperti nata de
coco, kolang kaling, dll.
Kekurangan dari pesaing adalah pada
bidang pendistribusiannya. Beberapa pesaing dari Cincau Rajawali mempunyai
banyak titik pendistribusian di luar kota Malang, sedangkan Cincau Rajawali
hanya mendistribusikan di Kota Malang saja. Jadi dalam hal ketepatan waktu
pendistribusian Cincau Rajawali lebih efektif dan efisien daripada para
pesaingnya.
MARKETING
OBJECTIVES
Marketing Goal
Cincau
merupakan produk yang sudah tidak asing lagi bagi konsumen. Cincau Rajawali
merupakan produk yang memiliki manfaat bukan
hanya sebagai pelengkap minuman namun juga memiliki khasiat dalam menurunkan
darah tinggi dan menyembuhkan panas dalam. Karena itulah, Ibu Lily perlu
memasarkan Cincau Rajawali agar cincau tersebut dikenal oleh masyarakat luas
dan Ibu Lily dapat mencapai target penjualan Cincau
Rajawali yang sudah direncanakan.
Marketing Objective
Dalam memasarkan Cincau
Rajawali, Ibu Lily melakukan promosi terlebih dahulu. Selama masa promosi, Ibu Lily memberikan tester kepada
beberapa retail dan tetangga. Setelah itu, retail yang berminat diberikan harga
khusus yang lebih murah dan kemudian produk tersebut dikirimkan sesuai dengan
pesanan.
·
Measurable
Keberhasilan suatu
target harus dapat diukur. Ibu Lily pun memiliki target untuk mencapai penjualan
yang akan diproyeksikan dalam bagian keuangan. Ketika target tersebut telah
tercapai, maka keberhasilan target yang Ibu Lily tetapkan dapat terukur secara nyata. Ibu Lily pun telah memikirkan berbagai cara untuk
membantu pencapaian target tersebut, salah satunya adalah kegiatan promosi yang
dilakukan oleh Ibu Lily.
·
Timing
Target yang telah
dibuat oleh suatu perusahaan sebaiknya memiliki ukuran waktu yang jelas. Agar
memiliki ukuran waktu yang jelas, maka sebuah perusahaan harus dapat menjawab
pertanyaan berikut :
1. Seberapa sering target suatu perusahaan perlu
diperiksa ulang?
2. Kapan suatu perusahaan memerlukan pendapat orang
lain dalam upaya pencapaian targetnya?
3. Kapan target akan tercapai?
Ibu Lily telah menetapkan jadwal untuk melakukan
pemeriksaan ulang pada target setiap bulannya. Dengan demikian, Ibu Lily akan mengetahui sampai sejauh mana target
perusahaan telah tercapai dan dapat segera mengambil langkah-langkah perbaikan
jika terdapat masalah dalam pemasaran.
Jika masalah-masalah
tersebut semakin sulit untuk diatasi dan pencapaian target setiap bulannya
hanya mengalami sedikit peningkatan atau mungkin mengalami penurunan, maka Ibu Lily akan memerlukan pihak ketiga untuk memberikan
pendapat yang menunjang perbaikan pencapaian target. Pihak ketiga yang
dipertimbangkan oleh Ibu Lily adalah konsultan management yang sudah memiliki pengalaman dalam
memasarkan produk dan dapat melihat kondisi pasar secara lebih detail.
Target yang sudah
ditetapkan oleh Ibu Lily
tersebut akan dicapai dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun. Namun, Ibu Lily akan tetap berusaha untuk memenuhi target
bulanan untuk lebih mudah dalam pencapaian target tahunan.
MARKETING
STRATEGIES
a. Product Strategies
•
Design Product
•
Specification
Pada desain produk di
atas, cincau ini dibentuk dengan bentuk silinder. Kami membentuknya menjadi
silinder supaya lebih menarik konsumen karena biasanya cincau merk lain
dibentuk hanya kotak saja. Kami juga sengaja merancang kemasan dalam bentuk silinder ini sehingga
lebih menarik dan berbeda dari yang lain.
• Label
and Packaging
Cincau Rajawali akan
dikemas dengan kemasan yang yang tidak jauh berbeda dengan kemasan cincau pada
umumnya, yaitu dengan menggunakan plastik. Hanya saja, kami lebih memfokuskan pada desain dan bentuk produk.
Pada bentuk produk ini kami membuat cincau itu dengan bentuk silinder sehingga
lebih menarik dan terlihat berbeda dengan yang lainnya.
Sedangkan label merk
“Cincau Rajawali” akan diletakkan di posisi tengah pada bagian atas kemasan.
• Size
Cincau Rajawali
memiliki ukuran yang tidak terlalu besar. Tinggi dari Cincau Rajawali ini
adalah 12cm. Diameter dari Cincau Rajawali ini adalah 8cm.
• Benefit
Keuntungan dari desain
baru Cincau Rajawali adalah kehigienisan produk cincau gelas. Selain
itu, cincau Rajawali juga lebih menarik dibandingkan dengan
cincau pada umumnya karena bentuk dan kemasan yang unik.
b.
Promotional Strategies
1.Memanfaatkan
agen dari pabrik cincau rajawali yang telah menjalin kerja sama untuk ikut
menjual produk baru ,sehingga
menjangkau pasar yang lama
2.
Untuk mengurangi biaya awal bulan, pemasaran juga ditujukan langsung ke End
User sekaligus mencari pelanggan-pelanggan baru baik untuk pemesanan dalam
jumlah besar maupun untuk dijual kembali. Pada awalnya kita yang proaktif untuk
menjual langsung, apabila pesanan di satu tempat dirasa cukup banyak, maka dapat diberi service
dengan cara diantar.
3.
Mencari agen-agen baru untuk mengembangkan jangkauan pasar, semakin banyak agen
yang mewakili suatu wilayah pasar, semakin banyak tingkat penjualan yang ada
sehingga profit juga bertambah.
4.
Untuk setiap agen atau tempat yang menjual cincau Rajawali, kami akan sertakan brosur yang
berisikan informasi kepada konsumen terutama manfaat dan kelebihan produk serta
informasi alamat dan nomor yang dapat duhubungi.
Dengan adanya brosur
diharap konsumen tertarik untuk membeli cincau Rajawali dan juga dapat memesan Cincau Rajawali dalam jumlah besar karena akan
diantar langsung, bahkan dapat mendaftar sebagai agen untuk wilayahnya sendiri.
5.
Mencari sendiri wilayah pasar yang baru sehingga dapat memaksimalkan penjualan.
c. Pricing strategies
Strategi
harga untuk Cincau Rajawali adalah dikenakan harga sebesar Rp 4.000,00 per bungkus. Dalam pembelian
dalam jumlah besar akan mendapatkan potongan sesuai dengan perjanjian.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Produksi
Min 1 x Produksi :
Cao 100
Gelas Plastik 100
Plastik Seal 50
Stiker 100
_____________________________________________________________________________________
Gelas plastik 400 biji
Plastik seal 200
Stiker 350
Sewa tempat Rp 70.000/hari
Gaji karyawan Rp 18.000,-/hari
1 gelas @ Rp 3000,- Jual
@ Rp 4000,-
Min Kuota yang harus
terjual 70.000 +18.000
= 88 Gelas/hari
1.000
Pembagian saham melalu
jumlah modal
1/3 x 100 %= Marvin
(2/3 x 100%)/8 Anggota
yang lain
d.
Bagan organisasi sumber daya manusia
Job
description
1.
Produksi
Membuat produk yang akan dipasarkan
2.
Keuangan
budgeting perusahaan : Income outcome dan set harga
3.
Pemasaran
Promosi dan memasarkan produk
4.
HR
Membuat struktur organisasi
Penengah jika terjadi masalah dengan klien
Fungsi
Strategi Bisnis
•
Manajemen : Kita akan
menggunakan 1 buah mesin sealer untuk membuat cao dalam kemasan gelas. Alat ini
akan digunakan secara manual oleh 1 orang karyawan kita supaya pekerjaan lebih
efektif.
• Pemasaran : kami memberi
harga Rp. 4000,- agar masuk di semua kalangan, promosi yang akan kita lakukan
melalui penyebaran brosur dan blog di internet, pendistribusian akan dilakukan
dengan pengiriman standard minimal order .
• Keuangan : kami
mengumpulkan dana dari uang yang kami miliki sebagai bentuk investasi saham.
• Akuntansi : bagian
keuangan akan membuat laporan hasil penjualan, laporan laba rugi dan laporan
arus kas pada setiap bulannya.
•
MSDM : Menyeleksi pegawai yang handal dan Mengawasi
dan menjaga kinerja karyawan
EVALUATION,
MONITORING, AND CONTROL
Dalam melakukan monitoring terhadap keberadaan produk di pasaran,
pemilik turun langsung ke pasaran yaitu dalam hal ini ke swalayan – swalayan
dan toko - toko untuk memeriksa keberadaan persediaan produk cincau tersebut.
Apabila persediaan yang ada sudah menipis maka pemilik menawarkan kepada
manajer swalayan dan pemilik toko – toko kecil. Selain itu pemilik juga mencoba
membandingkan produk cincaunya dengan produk merk lain untuk memjaga kualitas
yang dimiliki oleh Rajawali Home Industry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar