Kevin
K.B. 111110056 M1
BAB
4
ANALISIS
PEKERJAAN
Organisasi
terdiri dari posisi-posisi yang harus dibuatkan susunan stafnya. Analisis
pekerjaan adalah prosedur yang anda lalui untuk menentukan tanggung jawab
posisi-posisi tersebut, dan karakteristik orang-orang yang bekerja untuk
posisi-posisi tersebut. Analisis pekerjaan memberikan informasi untuk membuat
deskripsi pekerjaan (daftar tentang
pekerjaan) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjakan).
Spesialis
SDM biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui analisis pekerjaan
:
Aktivitas pekerjaan. Pertama orang tersebut mengumpulkan
informasi mengenai aktivitas pekerjaan. Daftar ini juga dapat meliputi
bagaimana, mengapa, dan kapan pekerja itu melakukan setiap aktivitasnya.
Perilaku manusia. Dalam hal ini spesialis juga
mengumpulkan informasi mengenai perilaku manusia seperti merasakan,
berkomunikasi dan menulis termasuk juga informasi mengenai tuntukan pekerjaan
(contoh : mengangkat beban, berjalan jauh, etc)
Mesin, peralatan, dan bantuan
pekerjaan. Kategori
ini termasuk informasi mengenai perangkat yang digunakan, bahan yang akan
diproses serta pelayanan yang diberikan
Standar prestasi Manajemen akan menggunakan standar
untuk menilai karyawan di suatu perusahaan.
Konteks pekerjaan. Informasi tentang kondisi fisik
pekerjaan, jadwal kera dan konteks organisasi lainnya. Informasi insentif dapat
juga dimasukkan di sini.
Persyaratan manusia. Dalam hal ini berhubungan dengan
persyaratan suatu pekerjaan (pengalaman kerja, pendidikan, etc) dan atribut
pribadi (bakat, fisik, minat,etc)
Manfaat dari
Analisis Pekerjaan berbagai macam yakni :
Perekrutan dan penyeleksian Analisis pekerjaan memberikan
informasi mengenai orang yang akan direkrut sesuai dengan kebutuhan suatu
perusahaan
Kompensasi
analisis pekerjaan sangat penting untuk memperkirakan nilai dari setiap
pekerjaan dan kompensasi yang tepat.
Penilaian prestasi Para manajer menggunakan analisis
pekerjaan untuk menentukan aktivitas pekerjaan dan standar prestasinya
Pelatihan memberi gambaran tentang aktivitas
dan pelatihan yang dibutuhkan oleh pekerjaan tersebut
Menentukan kewajiban yang Tidak
Ditugaskan Analisi
pekerjaan membantu mengungkapkan kewajiban yang belum ditugaskan contoh seorang
manajer produksi bertanggung jawab atas penjadwalan produksi dan pembelian
bahan mentah namun mengatur bahan mentah bukanlah tugasnya.
Langkah-langkah dalam Analisis
Pekerjaan
Ada enam
langkah dalam melakukan analisis pekerjaan yakni :
1. Tentukan bagaimana anda akan
menggunakan informasi tersebut.
2. Tinjaulah informasi dasar yang
relevan seperti bagan-bagan organisasi, bagan-bagan proses, dan
deskripsi-deskripsi pekerjaan.
3. Memilih posisi yang dapat mewakili
4. Menganilisi pekerjaan dengan
mengumpulkan data aktivitas pekerjaan, perilaku karyawan, kondisi pekerjaan dan
sifat serta kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu.
5. Melakukan verifikasi informasi
analisis pekerjaan kepada para pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut
6. Membuat deskripsi pekerjaan dan
spesifikasi pekerjaan, yang notabene keduanya adalah hasil dari analisis
pekerjaan
Terdapat
empat teknik dasar untuk mengumpulkan data analisis pekerjaan yakni
1.
Wawancara
Wawancara barangkali adalah metode yang paling banyak digunakan untuk
mengenali kewaiiban dan tanggung jawab pekerjaan dan hal tersebut merupakan
kelebeihan yang dimilinya. Wawancara sendiri merupakan cara yang relatif
sederhana dan cepat untuk mengumpulkan informasi termasuk informasi yang tidak
akan didapt dalam bentuk tertulis. Wawancara juga memberi kesempatan untuk
menjelaskan dan fungsi dari analisis pekerjaan. Distorsi dari informasi adalah
persoalan utama.
2.
Kuesioner
Kuesioner adalah cara cepat dan efisien untuk memperoleh informasi dari
sejumlah besar karyawan; hal ini lebih murah daripada mewawancarai ratusan
pekerja. Dalam praktiknya kuesioner merupakan cara yang terbaik dari teknik
lainnya. Namun untuk mengembangkan kuesione dan mengujinya (barangkali dengan
meyakinkan pekerja memahami pertanyaannya) dapat menjadi mahal dan memakan
waktu.
3.
Observasi
Observasi langsung sangat berguna untuk pekerjaan yang terdiri dari
aktivitas fisik. Observasi umumnya tidak sesuai saat pekerjaan meminta banyak
aktivitas mental (pengacara, insinyur,etc). Para manajer sering menggunakan
observasi langsung dan mewawancarai juga.
4.
Diary / log
Deskripsi
pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh
pekerja. Deskripsi pekerjaan harus mendeskripsikan posisi pekerjaan dengan baik
sehingga kewajiban pekerjaan tersebut jelas tanpa mengacu pada deskripsi
pekerjaan lainnya. Selalu tanyakan “Apakah karyawan baru akan memahami
pekerjaan itu jika orang tersebut membaca deskripsi pekerjaan itu?”. Tidak ada
format standar untuk menuliskan deskripsi pekerjaan, namun sebagian besar
deskripsi berisi bagian-bagian yang mencakup :
·
Identifikasi
pekerjaan
·
Ringkasan
pekerjaan
·
Tanggung
jawab dan kewajiban
·
Otoritas
dari pemegang jabatan
·
Standar
prestasi
·
Kondisi
kerja
·
Spesifikasi
pekerjaan
Memperluas atau memperkaya pekerjaan, pekerja masih memiliki
tugas khusus untuk dilakukan dan pekerjaan ini meminta deskrisi pekerjaan.
Namun dalam banyak perusahaan saat ini pekerjaan makin tidak terbentuk dan
lebih sulit untuk didefinisikan. Dengan kata lain muncul apa yang dinamakan
“Dejobbing”. Dejobbing sendiri berarti memperluas tanggung jawab pekerjaan
perusahaan dan mendorong karyawan untuk tidak membatasi diri mereka dengan
deskripsi pekerjaan mereka. Perusahaan tidak ingin karyawan merasa terbatas
dengan sejumlah tanggung jawab spesifik seperti yang disebutkan dalam deskripsi
pekerjaan. Hal ini telah meningkatkan kebutuhan perusahaan untuk menjadi lebih
responsif, fleksibel, dan umumnya lebih kompetitif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar